Deteksi dini hepatitis B sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang seperti sirosis atau kanker hati. Dua metode utama yang umum digunakan secara luas untuk mendeteksi HBsAg (Hepatitis B surface antigen) dan HBsAb (antibodi terhadap HBsAg) antara lain Rapid Diagnostic Test (RDT) dan ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay).

Dalam studi yang dilakukan oleh Bottero et al. (2012), metode ini dibandingkan secara sistematis untuk mengevaluasi efektivitas masing-masing tes tersebut untuk mendeteksi HBsAg dan HBsAb pada individu di berbagai pusat layanan kesehatan.

  1. Rapid Diagnostic Test (RDT)

Rapid diagnostik test (sering disingkat RDT) ini adalah tes medis yang cepat & mudah dilakukan untuk mendeteksi suatu penyakit atau kondisi kesehatan. Tes ini dirancang untuk memberikan hasil dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu jam, bahkan seringkali dalam 15-30 menit.

Kelebihan

  • Cepat dan praktis: Cocok untuk pengujian di lokasi terpencil, laboratorium kecil, atau saat skrining lapangan.
  • Tidak membutuhkan peralatan khusus.
  • Biaya relatif rendah.

Kekurangan

  • Sensitivitas dan spesifisitas lebih rendah dibanding ELISA, terutama pada sampel dengan kadar HBsAg rendah.
  • RDT memiliki sensitivitas yang bervariasi (70–90%), tergantung pada merek dan kualitas kit.
  1. ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

ELISA atau Enzyme-Linked Immunosorbent Assay merupakan metode umum yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kadar analit dalam sampel darah. Metode ini mendeteksi ikatan antara antigen & antibodi dengan menggunakan enzim dan substrat yang menghasilkan sinyal warna sebagai hasil reaksi.

Hasil pengujian ELISA dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium. Berbeda dengan RDT, metode ini memerlukan beberapa instrumen pendukung, sehingga lebih sesuai untuk pusat pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas laboratorium yang mumpuni seperti rumah sakit maupun klinik-klinik besar.

Kelebihan

  • Lebih sensitif dan spesifik jika dibandingkan dengan RDT.
  • Ideal untuk skrining dengan load pasien besar seperti di laboratorium, rumah sakit, bank darah, dan pusat diagnostik.

Kekurangan

  • Membutuhkan peralatan laboratorium dan tenaga profesional.
  • Waktu pengerjaan lebih lama dibanding rapid test (biasanya beberapa jam).

Kapan Menggunakan ELISA vs RDT?

Kriteria RDT ELISA
Akurasi tinggi ❌ Terbatas ✔ Ya
Hasil evaluasi cepat ✔ Ya ❌ Tidak
Lokasi terpencil ✔ Sangat cocok ❌ Perlu lab
Volume pengujian besar ❌ Kurang efisien untuk banyak sampel ✔ Efisien untuk massal
Deteksi awal infeksi ❌ Bisa luput pada viral load rendah ✔ Lebih andal

Referensi
Bottero, et. al. 2012 | online at: https://doi.org/10.1016/j.jhep.2012.11.016

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!

Leave A Comment

2025
Supplier Terbaik untuk Produk RUO
AVIDA Bioscience

Percepat Risetmu Bersama Kami