Pendahuluan
Konsumsi makanan tinggi lemak seperti opor atau rendang saat Lebaran dapat meningkatkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) sesaat (Grundy, 2018). Banyak individu kemudian mempertimbangkan konsumsi obat penurun kolesterol seperti statin secara mandiri. Namun, apakah hal ini aman dilakukan?
Mekanisme Kerja Statin
Statin menghambat enzim HMG-CoA reduktase yang berperan dalam sintesis kolesterol di hati (Stone et al., 2014). Obat ini hanya bekerja optimal dengan penggunaan rutin. Konsumsi sesaat setelah makan tinggi lemak tidak memberikan efek signifikan terhadap penurunan kolesterol LDL akut.
Risiko Self-Medication
- Efek Samping: Statin dapat memicu miopati, gangguan hati, atau peningkatan enzim kreatin kinase (Stone et al., 2014).
- Interaksi Obat: Statin dimetabolisme oleh enzim CYP3A4. Konsumsi bersamaan dengan antibiotik makrolida atau antijamur azol menimbulkan kontraindikasi (FDA, 2020).
- Dosis Tidak Tepat: Penyesuaian dosis statin memerlukan evaluasi profil lipid dan kondisi pasien.
Alternatif Penanganan Pasca Konsumsi Lemak
- Asupan Serat Larut Air: Mengikat asam empedu dan mengurangi absorpsi kolesterol usus (Anderson et al., 2009).
- Aktivitas Fisik: Olahraga intensitas sedang meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) dan metabolisme lipid.
- Hidrasi: Air putih membantu ekskresi metabolit lemak melalui ginjal.
Kesimpulan
Jangan melakukanself-medication statin pasca konsumsi lemak karena berisiko tinggi. Konsultasi ke profesional kesehatan untuk evaluasi kebutuhan terapi dan pencegahan komplikasi.
Referensi
- Anderson, J. W. (2009).Nutrition Reviews, 67(4), 188–205.https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2009.00189.x
- FDA. (2020).Drug Safety Communication: Statins and CYP Interactions.
- Grundy, S. M. (2018).Journal of the American College of Cardiology, 73(24), 3168–3209.
- Stone, N. J. et al. (2014).Journal of the American College of Cardiology, 63(25), 2889–2934.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!
