Ekosistem adalah tulang punggung carbon trading berbasis alam (nature-based solutions). Fotosintesis oleh tumbuhan di ekosistem hutan menangkap ~30% emisi CO₂ antropogenik tahunan (IPCC, 2023), sementara ekosistem laut seperti mangrove menyimpan karbon 3-5× lebih banyak daripada hutan tropis (blue carbon) (Duarte et al., 2013). Proses ini menjadi dasar penghitungan kredit karbon biru (blue carbon), yang kini diminati korporasi untuk offset emisi.

Namun, efektivitasnya bergantung pada integritas ekologis (ecological integrity). Misalnya, lamun (seagrass) hanya menyerap karbon optimal jika biodiversitasnya tinggi, karena terdapat spesies tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas komunitas (Unsworth et al., 2019). Degradasi habitat dapat mengubah ekosistem dari penyerap karbon menjadi sumber emisi (carbon source), seperti kasus kebakaran gambut di Indonesia (Murdiyarso et al., 2022).

Tantangan teknis utama carbon trading adalah pengukuran dan pemantauan. Metode seperti LiDAR dan analisis isotop karbon diperlukan untuk memvalidasi stok karbon, tetapi dua metode ini bersifat mahal dan sulit diakses di negara berkembang (FAO, 2020). Selain itu, perdagangan karbon berbasis ekosistem berisiko me-marginalisasi masyarakat lokal jika tidak melibatkan partisipasi yang adil dalam pembagian keuntungan (Fisher et al., 2021).

Kesimpulannya, carbon trading adalah alat menjanjikan untuk menyelaraskan ekonomi dan ekologi, tetapi keberhasilannya bergantung pada pemahaman mendalam tentang dinamika biologis dan keadilan sosial.

Referensi:

  • IPCC (2023).Climate Change 2023: Synthesis Report.
  • World Bank (2022).State and Trends of Carbon Pricing.
  • UNFCCC (2021).REDD+ Framework.
  • Duarte, C.M., et al. (2013).The role of coastal plant communities for climate change mitigation. Nature Geoscience.
  • Murdiyarso, D., et al. (2022).Tropical peatland restoration in Indonesia. Global Change Biology.
  • FAO (2020).Guidelines on Sustainable Forest Management.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!

Leave A Comment

2025
Best Provider for RUO Products
AVIDA Bioscience

Accelerate Your Research