Dalam dunia kesehatan, deteksi dini penyakit adalah kunci utama untuk penanganan (treatment) yang efektif. Namun, penyakit seperti chikungunya sering kali sulit dikenali pada tahap awal karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain seperti demam berdarah. Berkat penelitian yang dilakukan Islamuddin dkk. (2022), kini telah dikembangkan metode ELISA sandwich yang dapat mendeteksi chikungunya dengan cepat dan akurat.
Mengapa Chikungunya Sulit Dideteksi?
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamukAedes aegypti. Gejala utamanya, seperti demam dan nyeri sendi, sering kali tumpang tindih dengan penyakit lainnya. Alat diagnostik saat ini seperti PCR memerlukan peralatan mahal, sementara ELISA tidak efektif untuk diagnosis dini karena antibodi terhadap virus baru muncul beberapa hari setelah infeksi.
Inovasi: Sandwich ELISA Berbasis Antigen CHIKV
Penelitian yang dipublikasikan oleh tim Islamuddin dkk. (2022) memperkenalkan sandwich ELISA berbasis antigen yang memanfaatkan protein rekombinanE2-E1 virus chikungunya. Teknologi ini menggunakan antibodi yang dihasilkan dari hewan percobaan (hamster) untuk mendeteksi antigen virus secara langsung dalam darah pasien. Tes ini sangat sensitif, dengan tingkat sensitivitas 95,8% dan spesifisitas 100%.
Keunggulan Tes Baru
- Deteksi Dini: Berbeda dengan metode berbasis antibodi, tes ini dapat mendeteksi virus pada fase awal infeksi, bahkan sebelum antibodi terbentuk.
- Efisiensi Tinggi: Tidak ada reaktivitas silang dengan sampel demam berdarah, memastikan hasil yang spesifik.
- Ramah Sumber Daya: Tes ini lebih murah dibandingkan PCR dan tidak memerlukan peralatan yang rumit, menjadikannya solusi ideal untuk daerah dengan sumber daya terbatas.
Bagaimana Tes Ini Dikembangkan?
Para peneliti menggunakan teknologi bioinformatika untuk mengidentifikasi bagian antigenik dari proteinE2-E1. Protein ini kemudian diproduksi dalam sistem bakteriEscherichia coli, disintesis menjadi antigen, dan digunakan untuk menghasilkan antibodi dalam hamster. Antibodi ini kemudian dioptimalkan untuk mendeteksi antigen virus pada sampel darah.
Penutup
Dengan kelebihannya, sandwich ELISA berbasis antigen ini berpotensi menggantikan metode konvensional dalam mendeteksi chikungunya. Tes ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi pasien tetapi juga membantu tenaga medis dan peneliti untuk mengendalikan penyebaran virus di wilayah endemik.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!
Referensi:https://doi.org/10.2147/IDR.S347545