Kortikosteroid merupakan senyawa sintetis yang meniru hormon steroid alami kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal. Senyawa ini menjadi tulang punggung terapi penyakit autoimun karena kemampuan imunosupresif dan antiinflamasinya (Barnes 2014). Autoimun terjadi ketika sistem imun menyerang sel tubuh sendiri. Kortikosteroid bekerja dengan menekan respons imun hiperaktif tersebut.
Mekanisme Kerja pada Tingkat Seluler
Kortikosteroid berikatan dengan reseptor glukokortikoid intraseluler. Kompleks reseptor-obat kemudian masuk ke nukleus dan memodulasi ekspresi gen proinflamasi seperti sitokin (IL-1 IL-6 TNF-α) serta menghambat faktor transkripsi NF-κB (Barnes 2014). Hasilnya adalah reduksi proliferasi sel imun dan inhibisi produksi antibodi autoreaktif.
Jenis dan Aplikasi Klinis
Prednison deksametason dan metilprednisolon adalah contoh kortikosteroid sistemik yang sering diresepkan. Mereka digunakan pada lupus eritematosus sistemik artritis reumatoid dan vaskulitis (Strehl et al. 2016). Dosis tinggi diberikan pada fase akut sedangkan dosis rendah dipakai sebagai terapi pemeliharaan.
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat menyebabkan:
- Osteoporosis akibat inhibisi osteoblast
- Hiperglikemia melalui stimulasi glukoneogenesis
- Supresi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (Buttgereit et al. 2005)
Manajemen risiko meliputi pemberian kalsium suplemen vitamin D serta pemantauan kadar glukosa darah.
Kortikosteroid vs Terapi Biologis
Meski efektif kortikosteroid bukan satu-satunya pilihan. Terapi biologis seperti antagonis TNF-α menawarkan target lebih spesifik. Namun biaya tinggi dan kebutuhan infus membuat kortikosteroid tetap menjadi lini pertama di banyak kasus (Strehl et al. 2016).
Kesimpulan
Kortikosteroid adalah obat yang terjangkau dan efektif dalam menekan penyakit autoimun. Di satu sisi, kortikosteroid memiliki risiko munculnya efek samping sistemik. Penggunaan obat kortikosteroid dengan pemantauan rutin oleh dokter adalah kunci keberhasilan terapi penyakit autoimun.
Referensi
Barnes P. J. (2014).How corticosteroids control inflammation: Quintiles Prize Lecture 2005. British Journal of Pharmacology 145(3) 245-254.
Buttgereit F. et al. (2005).Standardised nomenclature for glucocorticoid dosages and glucocorticoid treatment regimens: Current questions and tentative answers in rheumatology. Annals of the Rheumatic Diseases 64(5) 639-643.
Strehl C. et al. (2016).Glucocorticoids-all-rounders tackling the versatile players of the immune system. Frontiers in Immunology 7 1-14.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!