Mengapa Sahur Penting untuk Sel-Sel Tubuh?
Sahur dan Mekanisme Autofagi: Daur Ulang Seluler
Puasa Ramadan memicu autofagi, proses “perawatan” sel dengan mendaur ulang “komponen” yang rusak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa autofagi diatur oleh ritme sirkadian: fase puasa panjang tanpa sahur dapat memperpanjang autofagi hingga ke tingkat yang merusak (Loftus et al., 2022). Sahur memberikan “jendela nutrisi” yang memodulasi autofagi melalui pensinyalan mTOR, menjaga keseimbangan antara perbaikan sel dan homeostasis (Anton et al., 2018).
Nutrisi Sahur dan Resiliensi Mitokondria
Asupan protein dan karbohidrat kompleks saat sahur meningkatkan sintesis NAD+, koenzim kritis dalam fungsi mitokondria. Sahur juga mengaktivasi sirtuin (SIRT1) yang melindungi DNA dari stres oksidatif (Patterson & Sears, 2017). Studi pada tikus menunjukkan bahwa makan di fase gelap (analog sahur) meningkatkan mitochondrial biogenesis dan efisiensi ATP (Chaix et al., 2019).
#4: Rekomendasi Praktis untuk Sahur Optimal
- Pilih makanan rendah glikemik (oatmeal, ubi) untuk stabilkan insulin.
- Tambahkan protein (telur, kacang) untuk dukung sintesis NAD+ dan SIRT1.
- Hindari lemak jenuh dan gula rafinasi yang mengganggu pensinyalan sirkadian.
- Minum air dan elektrolit untuk mitigasi dehidrasi intraseluler.
Referensi
- Takahashi, J. S. (2017). Transcriptional architecture of the mammalian circadian clock.Nature Reviews Genetics.
- Bass, J., & Lazar, M. A. (2016). Circadian time signatures of fitness and disease.Science.
- Chaix, A., et al. (2019). Time-restricted eating to prevent and manage chronic metabolic diseases.Annual Review of Nutrition.
- Patterson, R. E., & Sears, D. D. (2017). Metabolic effects of intermittent fasting.Annual Review of Nutrition.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!