Pengaruh Puasa terhadap Tubuh
Puasa, baik dalam konteks Ramadan,intermittent fasting, ataucaloric restriction, telah lama dikaitkan dengan manfaat kesehatan. Namun, di balik fenomena fisiologis ini, terdapat interaksi kompleks antara siklus pola makan dengan ekspresi gen. Studi terkini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya mempengaruhi tubuh secara sistemik, melainkan juga “membisikkan instruksi” pada gen kita melalui mekanisme epigenetik dan pengaturan jalur pensinyalan nutrisi (Rothschild et al., 2020).

Puasa sebagai “Saklar Gen”
Saat puasa, defisit energi memicu aktivasi jalur pensinyalan AMP-activated protein kinase (AMPK) dan sirtuin (SIRT1), yang berperan sebagai sensor nutrisi. AMPK meningkatkan efisiensi metabolisme dengan meningkatkan ekspresi gen pengatur oksidasi asam lemak (misalnya PPAR-α) dan menekan gen sintesis lipid (Li et al., 2011). Sementara itu, SIRT1 men-depolimerisasi histon, mengaktifkan gen yang terlibat dalam perbaikan DNA (mis., FOXO3) dan mengaktifkan autophagy (López-Lluch et al., 2015).

Puasa juga menginduksimetabolic switching, yaitu kondisi saat tubuh beralih dari penggunaan glukosa ke keton. Transisi ini meningkatkan produksibrain-derived neurotrophic factor (BDNF) melalui modifikasi histon di promotor gen BDNF, yang berimplikasi pada plastisitas saraf (Mattson et al., 2017).

Puasa dan Modifikasi Epigenetik
Studi epigenomik mengungkap bahwa puasa jangka pendek (12-24 jam) dapat mengurangi metilasi DNA pada gen terkait stres oksidatif (misalnya NRF2) dan inflamasi (seperti NF-κB), sehingga meningkatkan ketahanan sel (Tognini et al., 2017). Sebaliknya, fase makan setelah puasa memicu asetilasi histon di gen-gen metabolik seperti PGC-1α, yang meningkatkan biogenesis mitokondria (Patterson & Sears, 2017).

Kesimpulan
Puasa bukan sekadar ritual; ia adalah intervensi biologis yang “menyetel ulang” ekspresi gen untuk mengoptimalkan homeostasis seluler. Pemahaman ini membuka peluang terapi nutrigenomik berbasis puasa, meski penelitian lanjut masih diperlukan untuk memetakan dinamika spesifik gen-nutrisi.

Referensi

  1. Longo, V. D., & Mattson, M. P. (2019).Fasting: Molecular Mechanisms and Clinical Applications. Cell Metabolism.
  2. Tognini, P., et al. (2017).Circadian Oscillations of Histone Acetylation in Anticipation of Feeding. Cell Reports.
  3. Patterson, R. E., & Sears, D. D. (2017).Metabolic Effects of Intermittent Fasting. Annual Review of Nutrition.
  4. Mattson, M. P., et al. (2017).Intermittent Metabolic Switching, Neuroplasticity, and Brain Health. Nature Reviews Neuroscience.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!

Leave A Comment

2025
Best Provider for RUO Products
AVIDA Bioscience

Accelerate Your Research