Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang terus menjadi tantangan kesehatan global. Kehadiran multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB), yaitu TB yang kebal terhadap rifampisin dan isoniazid, semakin memperumit upaya pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu, deteksi dini mutasi yang menyebabkan resistensi obat pada bakteri TB (Mycobacterium tuberculosis/MTB) sangat penting. Salah satu solusi inovatif untuk mendeteksi MDR-TB adalah penggunaan MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0).

MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0): Solusi Diagnostik Terintegrasi

MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0) adalah kit diagnostik berbasis kartrid yang dirancang untuk mendeteksi mutasi pada MTB yang terkait dengan resistensi terhadap rifampisin dan isoniazid. Kit ini bekerja pada sistem otomatis Sanity 2.0, yang menggabungkan proses ekstraksi asam nukleat, real-time PCR (RT-PCR), dan interpretasi hasil dalam satu platform. Proses yang terintegrasi ini mengurangi risiko kesalahan dan memastikan hasil yang cepat dan akurat.

Sistem Sanity 2.0 sangat user-friendly, sehingga menjadikannya alat yang ideal bagi laboratorium dan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kemampuan diagnostik TB. Sistem ini membantu identifikasi MDR-TB secara tepat waktu melalui waktu pengerjaan yang cepat, sehingga pengobatan yang efektif dapat tercapai.

Prinsip Kerja

MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0) menggunakan metode berbasis dual-labeled probes untuk mendeteksi mutasi pada genom MTB. Berikut adalah langkah-langkah prosesnya:

  1. Asymmetric PCR: DNA fragmen MTB diperbanyak melalui PCR asimetris, menghasilkan DNA untai tunggal (amplicon) dalam jumlah berlebih.
  2. Dual-labeled Probes: Probes dengan dua label fluoresen dirancang untuk mengikat amplicon tersebut.
  3. Melting Curve Analysis: Setelah pengikatan, sampel dipanaskan. Ketika suhu meningkat, kompleks DNA-probe mulai terpisah (mencair). Proses ini dipantau dengan mengukur perubahan intensitas fluoresensi.
  4. Melting Temperature (Tm): Suhu di mana separuh kompleks DNA-probe mencair disebut melting temperature (Tm). Jika probe cocok sempurna dengan DNA target, Tm lebih tinggi.
  5. Deteksi Mutasi: Ketidakcocokan, seperti mutasi titik, insersi, atau delesi, menurunkan Tm dibandingkan dengan pasangan sempurna. Penurunan Tm ini digunakan untuk mengidentifikasi mutasi.
  6. Mutasi yang Dideteksi: Kit ini mendeteksi mutasi pada:
    • GenrpoB (kodon 507–533) untuk resistansi rifampisin.
    • PromotorahpC (posisi -44 hingga -30 dan -15 hingga -4)
    • PromotorinhA (posisi -17 hingga -8)
    • Kodon 315katG untuk resistansi isoniazid

Metode ini memberikan sensitivitas tinggi dan akurasi dalam mendeteksi mutasi yang terkait dengan resistansi obat anti-TB.

Jenis Sampel

MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0) dirancang untuk digunakan pada sampel dahak dan kultur MTB. Untuk proses ekstraksi asam nukleat, kit ini kompatibel dengan MTB DNA Extraction Kit (Sanity 2.0).

Pentingnya Deteksi Cepat MDR-TB

Pengobatan MDR-TB membutuhkan regimen obat yang kompleks dan mahal dengan efek samping yang signifikan. Oleh karena itu, deteksi cepat mutasi resistansi sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan terapi yang sesuai. MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0) memberikan solusi yang andal untuk memenuhi kebutuhan ini dengan kecepatan, akurasi, dan kemudahan penggunaan.

Kesimpulan

MDR-TB Test Kit (Sanity 2.0) bersama sistem Sanity 2.0 menawarkan pendekatan modern untuk mendeteksi resistensi obat pada MTB. Dengan teknologi mutakhir seperti dual-labeled probes dan melting curve analysis, kit ini membantu memerangi penyebaran MDR-TB secara lebih efektif. Penggunaan alat diagnostik seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengobatan TB dan mendukung upaya global dalam mengendalikan penyakit ini.

Leave A Comment

2025
Best Provider for RUO Products
AVIDA Bioscience

Accelerate Your Research