Penyakit kuning (jaundice) merupakan salah satu kondisi kesehatan paling umum yang dialami oleh bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam tubuh. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit kuning dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan neurologis. Terdapat tantangan dalam menyediakan sensor yang akurat, noninvasif, dan mudah digunakan, khususnya di fasilitas kesehatan (point-of-care/POC). Pengambilan sampel darah bayi baru lahir seringkali menghadapi kendala besar dari segi teknis maupun etika.
Inovasi Sensor Kertas
Penelitian Golmohammadi dkk. (2024) berhasil mengembangkan sensor kertas dengan curcumin sebagai bahan utama yang memungkinkan pemantauan kadar bilirubin melalui air liur. Teknologi ini menggunakan sensor optik untuk mendeteksi bilirubin dengan tingkat selektivitas yang tinggi. Inovasi ini mengandalkan fotoisomerisasi bilirubin di bawah paparan cahaya biru. Hal ini secara selektif mengembalikan fluoresensi curcumin yang sebelumnya teredam oleh keberadaan bilirubin. Pendekatan ini menghadirkan solusi yang praktis, mudah diproduksi, dan digunakan.
Teknologi IoT untuk Diagnostik Modern
Sebagai pelengkap sensor tersebut, Golmohammadi dkk. (2024) juga mengembangkan perangkat optoelektronik portabel berbasisInternet of Things (IoT). Perangkat ini dirancang untuk mengukur dan menganalisis sinyal fluoresensi dan warna dari sensor. Dengan integrasi teknologi IoT, data yang dihasilkan dapat dipantau dan dianalisis secarareal time, sehingga meningkatkan efisiensi serta akurasi dalam pemantauan kadar bilirubin.
Uji Klinis pada Bayi Baru Lahir
Sensor ini telah diuji klinis pada air liur 18 bayi baru lahir yang mengalami penyakit kuning. Hasilnya menunjukkan korelasi yang baik antara pembacaan sensor dengan metode referensi yang menggunakan air liur maupun darah. Hal ini menunjukkan potensi sensor untuk diimplementasikan secara luas dalam aplikasi POCT. Dengan memenuhi kriteria REASSURED yang ditetapkan oleh WHO (Real-time connectivity, Ease of specimen collection, Affordable, Sensitive, Specific, User-friendly, Rapid and robust, Equipment-free, Deliverable to end-users), sensor ini menjadi solusi yang praktis untuk diagnosis dan pemantauan terapi penyakit kuning, hepatitis, serta penyakit lain yang disebabkan oleh bilirubin melalui air liur.
Kesimpulan
Pengembangan sensor kertas dengan curcumin untuk mendeteksi bilirubin dalam air liur merupakan langkah maju yang signifikan dalam teknologi diagnostik. Inovasi ini menawarkan cara yang aman, praktis, dan hemat biaya untuk memantau penyakit kuning pada bayi baru lahir tanpa perlu prosedur invasif. Dengan teknologi IoT yang terintegrasi, sensor ini tidak hanya relevan untuk diagnosis di tempat fasilitas kesehatan tetapi juga membuka peluang baru untuk pemantauan kesehatan secarareal-time. Inovasi ini berpotensi merevolusi cara kita menangani penyakit yang berkaitan dengan bilirubin di masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!
Referensi:https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acssensors.4c01066