Alergi makanan, khususnya alergi kacang-kacangan seperti kacang kenari (walnut), adalah masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Berdasarkan Civera dkk. (2024), kacang kenari menjadi salah satu kacang pemicu alergi tertinggi. Hal ini membuat kebutuhan akan alat deteksi yang akurat semakin penting, terutama untuk mencegah paparan alergen tersembunyi dalam makanan olahan.
Kenapa Kenari Berbahaya bagi Penderita Alergi?
Kacang kenari mengandung protein alergi yang poten, yaitu ‘Jug r 1’ yang termasuk dalam kelompok protein albumin 2S. Protein ini tahan terhadap panas dan reaksi enzimatis, sehingga sulit dihancurkan selama dalam pengolahan makanan. Sekitar 75% penderita alergi kenari sering kali berujung pada gejala parah seperti anafilaksis.
Teknologi Baru untuk Deteksi Alergen
Sebuah studi yang dilakukan oleh Civera dkk. (2024) memperkenalkan dua metode inovatif:Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) danLateral Flow Immunoassay (LFIA), untuk mendeteksi keberadaan protein kenari pada tingkat mikro. ELISA menggunakan antibodi spesifik untuk mengidentifikasi alergen dalam makanan, sementara LFIA menawarkan hasil cepat melalui strip uji serupa dengan alat uji kehamilan.
- Sensitivitas Tinggi: ELISA mampu mendeteksi protein kenari hingga 0,25 µg/g dalam makanan olahan, sedangkan LFIA mendeteksi hingga 0,5 µg/g.
- Beragam Aplikasi: Kedua metode ini telah diuji pada berbagai produk makanan seperti cokelat, roti, dan es krim, bahkan pada permukaan kerja di dapur industri. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini dapat diandalkan untuk mendeteksi jejak alergen yang tersembunyi.
Manfaat bagi Industri dan Konsumen
Keberadaan alat deteksi yang cepat dan akurat memberikan dampak positif yang signifikan terutama bagi industri makanan. Dengan mengurangi risiko kontaminasi silang dalam proses produksi, produsen dapat memberikan label makanan yang lebih akurat. Hal ini penting karena label peringatan yang tidak lengkap dapat membahayakan konsumen yang memiliki alergi.
Selain itu, metode LFIA yang cepat memungkinkan penggunaan langsung di tempat produksi untuk memverifikasi kebersihan peralatan sebelum dan sesudah produksi. Dengan kombinasi kedua teknologi ini, risiko paparan alergen dapat diminimalkan, melindungi konsumen yang sensitif.
Kesimpulan
Teknologi deteksi seperti ELISA dan LFIA adalah langkah maju dalam manajemen alergi makanan. Dengan sensitivitas tinggi, keandalan, dan kemampuan aplikasi di berbagai situasi, kedua metode ini dapat menjadi bagian integral dari program pengendalian alergen. Upaya ini tidak hanya meningkatkan keselamatan konsumen tetapi juga membantu industri makanan menjaga kepercayaan publik.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami di AVIDA Bioscience!